Sistem
transmisi pada kendaraan merupakan sistem yang menjadi penyalur energi
dari mesin ke diferensial dan as. Saat mesin dinyalakan dan mobil
dijalankan, sistem transmisi memutar as sehingga roda dapat berputar
dan menggerakkan mobil untuk melaju.
Pada
kendaraan system transmisi diperlukan sebab mesin pembakaran yang
umumnya digunakan dalam mobil merupakan mesin pembakaran internal yang
menghasilkan putaran atau rotasi antara 600 sampai 6000 rpm. Sedangkan,
roda dapat berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai 2500 rpm.
Terdapat
dua sistem transmisi yang umumnya saat ini, yaitu transmisi manual dan
transmisi otomatis. Juga terdapat sistem-sistem transmisi yang merupakan
gabungan antara kedua sistem tersebut, akan tetapi ini merupakan
perkembangan terakhir yang baru dapat ditemukan pada mobil-mobil
berteknologi tinggi dan merek-merek tertentu saja.
Transmisi Manual
Merupakan
salah satu jenis transmisi yang banyak dipergunakan dengan alasan
perawatan yang lebih mudah. Pada tranmisi manual terdiri dari 3 sampai
dengan 7 speed / kecepatan.
Transmisi Semi Otomatis
Adalah
transmisi yang dapat membuat kita dapat merasakan sistem transmisi
manual atau otomatis, bila kita sedang menggunakan sistem transmisi
manual kita tidak perlu menginjak pedal kopling karena pada sistem
transmisi ini pedal kopling sudah teratur secara otomatis.
Transmisi Otomatis
Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu :
1.Torque converter
2. Planetary gear unit dan,
3.Hydraulic control unit
Torque
converter berfungsi sebagai kopling otomatis dan dapat memperbesar momen
mesin. Sedangkan Torque converter terdiri dari Pump impeller, Turbine
runner, dan Stator. Stator terletak diantara impeller dan turbine.
Torque converter diisi dengan ATF (Automatic Transmition Fluid). Momen
mesin dipindahkan dengan adanya aliran fluida.
Tiptronic
(BMW
menyebutnya Steptronic, pabrikan lain juga punya nama sendiri tapi
sebenarnya semuanya sama). Sebenarnya sama saja dengan sistem Automatic
biasa, tapi kita bisa memindahkan gigi sendiri dengan tuas. Sedikit
lebih mahal daripada matic biasa.
Mercedes sudah punya sistem 7 AT.
Keunggulan : kenyamanan matic tapi kita bisa memindahkan gigi sendiri.
Kelemahan : sama seperti matic biasa, kurang responsif.
Clutchless Manual
Clutchless
Manual merupakan sistem manual tanpa pedal kopling, dengan tuas
transmisi bukan seperti tuas matic tapi persis seperti tuas manual
(1-2-3-4-5-R). Kopling dapat diatur computer, cara memindahkan gigi :
pedal gas sedikit diangkat untuk memberitahu computer untuk siap2
mengatur kopling, lalu pindahkan tuas manual. Sistem ini hanya sempat
muncul sebentar, contohnya pada Mercedes A-class generasi pertama .
Sistem ini tidak populer karena tidak senyaman matic/tiptronic yang bisa
berpindah gigi sendiri.
CVT
Hampir
sama seperti sistem matic lainnya, menggunakan belt yang variable
sehingga rationya bisa diubah2. Sebenarnya hanya punya satu gigi atau
sering disebut tidak bergigi. Audi menyebutnya Multitronic, pabrikan
lain juga punya nama sendiri2 tapi semuanya sama.
Ada juga
yg menggunakannya untuk menipu customer seperti Honda dengan sistem
’7-speed Steermatic’-nya. Berbeda dengan 7 AT milik Mercedes yang benar2
memiliki 7 gigi asli, Steermatic Honda ini hanya mengubah2 ratio belt
saja. Bandingkan saja dengan Tiptronic, respons tenaganya kalah jauh.
Sebab sistem CVT ini memiliki kurva tenaga yang linear.
Keunggulan
: Perpindahan gigi ‘tidak terasa’. Sebenarnya bukannya ‘tidak terasa’,
tapi karena sebenarnya TIDAK ADA GIGI YANG BERPINDAH karena hanya punya
satu gigi. Lebih irit daripada matic biasa karena tidak menggunakan
torque converter.
Kelemahan
: Sangat tidak cocok untuk performance car. Tenaga tidak responsif,
kalah responsif oleh matic biasa sekalipun. Pada matic biasa begitu
di-kickdown langsung turun gigi, sedangkan pada CVT hanya mengubah ratio
belt saja.
Contoh kasus : tandingkan saja Vios (4AT) vs City (CVT).
Sequential Manual
Transmisi
manual yang koplingnya diatur oleh computer, bisa berpindah gigi hanya
dalam sepersekian detik. Tidak ada pedal kopling, dan pasti ada PADDLE
di belakang setir untuk memindahkan gigi. Bedakan dengan ‘tombol
pemindah gigi’ pada tiptronic atau CVT, PADDLE ini bukan berupa tombol
di setir tapi semacam tuas di belakang setir.
Bisa
pindah gigi sendiri seperti matic biasa,sebab ada ‘auto’ mode tapi tidak
sehalus matic biasa karena ini tetap adalah transmisi manual. Pada
‘auto mode’ dan posisi gigi masuk, jika tidak direm mobil tidak akan
bergerak maju sendiri karena ini sistem manual dan bukan matic, tidak
ada torque converter. Digunakan hanya optional pada mobil2 sport
hi-performance.
Keunggulan : respons yang bahkan lebih cepat daripada manual biasa, bahkan jika dipindahkan oleh pembalap profesional sekalipun.
Kelemahan :
pada “auto” mode, perpindahan gigi tidak begitu halus dan kadang terasa
menyentak, terutama pada kondisi stop-and-go yang tidak cocok untuk
mobil2 sport.
Contoh :
Transmisi mobil2 F1, Transmisi SMG milik BMW, Sequential F-1 milik
Ferrari, SMT (Toyota, pada MRS spider) dan E-Gear (Lamborghini). Tadinya
sistem ini dianggap sebagai ‘the future’, sebelum munculnya teknologi
double-clutch gearbox (look below). Kini sudah mulai ditinggalkan karena
banyak keluhan tidak nyaman pada auto mode-nya.
Doouble-Clutch Gearbox (tercanggih saat ini)
Transmisi
manual yang koplingnya diatur computer seperti Sequential Manual di
atas, tapi perbedaan utamanya adalah, menggunakan DUA KOPLING, yang
tugasnya menangani dua gigi yg berbeda : gigi yang sedang digunakan, dan
gigi yang akan dimasuki.
Dua kopling memungkinkan sudah masuk gigi berikut bahkan ketika gigi awal belum dilepas sepenuhnya.
Hasilnya,
Perpindahan gigi yang tidak terasa, seperti pada CVT, namun perbedaan
besarnya adalah, tenaganya bahkan lebih responsif daripada manual biasa.
Baru VW
Group yang sudah memakai sistem ini, mereka menyebutnya DSG. BMW dan
Porsche masih sedang menyiapkan versi mereka masing2 (ZSG untuk BMW, PDK
untuk Porsche).
Keunggulan : perpindahan gigi yang bahkan lebih mulus drpd matic, dengan tenaga lebih responsif daripada manual.
Kelemahan
: tidak ada. Bisa digunakan sama nyamannya dari mobil kecil sekelas
Golf/A3 sampai supercar dengan horsepower dan torque raksasa seperti
Bugatti Veyron (7-speed DSG). (suk.053)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar